Kamis, 07 Oktober 2010

Aku Nereid

Aku Nereid. Aku selalu bergulung dalam ombak, menari bersama hujan serta bernyanyi bersama angin. Aku wanita, aku cantik, aku arwah. Aku akan membingungkan arahmu, mengacaukan kompasmu, dan mengirimkan badai padamu. Aku tak kan pernah sudi muncul secara langsung dihadapanmu, meskipun kamu sudah memanggilku dan terapung-apung dilautan selama hidupmu. Tanyakan pada bangkai-bangkai lelaki didasar lautan, bagaimana rupaku.
Aku Nereid. Jangan sekali-kali menantangku jika kau tak punya kemampuan seperti Ares. Ares, dewa perang yang bodoh, hanya bisa berperang, tak perah bisa memakai otak. Kuceritakan padamau betapa dia memohon pada kaki Poseidon untuk diampuni setelah bertarung denganku. Jangan tanyakan siapa Poseidon, dia ayah segala lautan. Bukan berarti aku tunduk padanya, aku menghargainya. Poseidon agung dan mulia, menciptakan kuda dari buih-buih lautan, menciptakan Dryad yang pemalu. Oh kau sungguh bodoh, kau pasti belum pernah bertemu Dryad, dia jauh lebih mepesona dibandingkan aku. Jauh lebih pemalu, namun jauh lebih kejam. Jika aku hanya membenturkan tiang kapalmu ke batu karang, Dryad akan meremukkan kepalamu terlebih dahulu dengan tiang kapalmu. Sungguh bodoh jika kau ingin bertemu kami arwah lautan.
Aku Nereid. Panggil aku sesuka hatimu, aku akan langsung datang padamu, setelah kau menjadi bangkai didasar lautan ini. Rayu aku sesuka hatimu, kau tahu kau tak kan mampu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar